Bab 5 Pengantar SIG

5.1 Definisi

Akronim SIG mengacu pada Sistem Informasi Geografis, sebuah perangkat untuk bekerja dengan informasi geografis. SIG berkembang secara pesat mulai akhir tahun 1970-an baik secara teknis maupun kemampuan pengolahan data, dan kini telah banyak digunakan oleh banyak pihak untuk beragam keperluan analisis.

  • Seorang perencana hendak menganalisis sejauh mana perkembangan daerah urban dan menghitung laju populasi di daerah suburban.
  • Seorang biolog mungkin tertarik untuk mengetahui dampak praktik slash - and - burn terhadap populasi spesies amfibi di hutan pegunungan, untuk memahami ancaman kepunahan spesies tersebut dalam jangka panjang.
  • Seorang ahli bencana hendak mengidentifikasi daerah dengan resiko tinggi terkait dengan banjir musiman dengan menganalisis pola curah hujan dan karakteristik permukaan bumi (terrain).
  • Seorang ahli geologi teknik hendak mengidentifikasi lokasi terbaik untuk membangun gedung di daerah rawan gempa, dengan menggunakan informasi karakteristik formasi batuan.
  • Seorang ahli pertambangan ingin menentukan daerah tambang tembaga mana yang prospektif dipilih untuk eksplorasi lebih lanjut, berdasarkan variabel seperti luasan, kedalaman, dan kualitas tembaga.
  • Seorang teknisi geoinformatik yang bekerja untuk perusahaan telekomunikasi ingin menentukan lokasi mana yang paling baik untuk dijadikan sebagai stasiun relay, mempertimbangkan faktor biaya akuisisi lahan, undulasi permukaan dan lain-lain.
  • Semua profesional dalam contoh di atas bekerja dengan data yang terkait dengan lokasi di permukaan bumi, disebut dengan data spasial. Data spasial mengacu pada benda (obyek) apa ada di mana saat ini, atau mungkin, di masa lalu dan di masa datang.

SIG adalah sebuah sistem berbasis komputer yang memiliki empat kemampuan di bawah ini untuk mengelola data bergeoreferensi (Aronoff, 1989):

  1. Persiapan dan akuisisi data
  2. Pengelolaan data, termasuk penyimpanan dan pemeliharaan
  3. Manipulasi data dan analisis
  4. Visualisasi dan pencetakan data

Mengacu pada definisi tersebut, seorang pengguna dapat memanfaatkan sistem untuk memasukkan data, menganalisisnya dengan beragam metode, dan menghasilkan keluaran berupa peta atau lainnya dengan data tersebut. Sistem juga mendukung beragam sistem koordinat dan transformasi peta, dan memberikan keleluasaan pada pengguna untuk bekerja dengan beragam skema warna, simbol dan medium yang digunakan.

SIG adalah

  • sebuah sistem untuk mengelola data geografis.
    • Informasi tentang bentuk dari obyek.
    • Informasi tentang atribut dari obyek.
    • Variasi spasial yang bersifat kontinu dari obyek, misalnya, suhu permukaan tanah, kelembaban tanah dsb.
  • Sebuah sistem untuk melakukan analisis dan melakukan pemodelan hubungan spasial.
    • Statistik spasial
    • Agregasi dan reklasifikasi dari data observasi
    • Pembuatan model statistik dan implementasinya
  • Sebuah sistem untuk menampilkan dan meringkas informasi geografis melalui grafis
    • Peta
    • Tabel
    • Grafik
    • Animasi 2D dan 3D (2.5D ? )

SIG adalah sebuah basis data spasial.

Basis Data Spasial

Gambar 5.1: Basis Data Spasial

SIG digunakan untuk membantu pengguna menganalisis serta memahami proses dan fenomena di dunia nyata. Proses ini disebut dengan pemodelan atau membangun suatu representasi dengan karakteristik tertentu di dunia nyata.

Abstraksi dunia nyata

Gambar 5.2: Abstraksi dunia nyata

Pemodelan adalah sebuah proses untuk menghasilkan abstraksi dari dunia nyata sehingga beberapa bagiannya dapat dianalisis dengan lebihmudah.

5.2 Tipe Data

Tipe data

Gambar 5.3: Tipe data

5.3 Sistem koordinat, skala dan resolusi